bisnis mudah? silahkan..

bisnis

Rabu, 12 Mei 2010

Rosulullah Membelah bulan

Rosulullah membelah Bulan
     Rasulullah SAW pernah ditantang penduduk makkah untuk menunjukkan tanda-tanda kenabiannya. Rasulullah saat itu membelah bulan menjadi dua bagian. Hal itu menjadi asbabul Nuzul AlQuran surat Al-Qamar ayat 1dan 2
     Dalam kitab karangan Imam bukhari dan Muslim, juga dalam kitab-kitab hadist yang terkenal lainnya, diriwayatkan bahwa sebelum Rasulullah SAW hijrah dari makkah ke madinah, berkumpullah tokoh-tokoh kafir Quraisy, seperti Abu jahal, Walid bin Mughirah dan Al ash bin Qail. Mereka meminta kepada Nabi Muhammad SAW untuk membuktikan tanda-tanda kenabiannya.

“wahai Muhammad, seandainya kamu benar-benar sebagai nabi, maka tunjukanlah kepada kami bukti kenabianmu,” ujar Abu Jahal.
“dengan apa aku harus membuktikannya,” kata Rasulullah SAW.
“belahlah bulan menjadi dua, tunjukkan kepada kami bahwa kamu mampu melakukannya,” kata mereka dengan nada bicara yang mengejek dan mengolok-olok Rasulullah SAW.
MUKJIZAT NABI
“apakah kalian akan masuk Islam jika aku sanggup melakukannya?” Tanya Rasullah SAW kepada pembesar kafir Quraisy itu.
“ya, kami akan mengimaninya,”jawab seorang diantaa mereka.
    Lalu Rasullah SAW berdoa kepada Allah SWT agar bulan terbelah menjadi dua. Lalu, Allah SWT memberitahu Muhammad agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Maka, Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan itu dengan sebenar-benarnya. Selanjutnya sambil menyebut nama setiap orang kafir yang hadir, Rasulullah SAW menagih janji mereka.
“wahai Abu jahal, wahai Walid bin Mughirah, wahai Al Ash bin Qail, bersaksilah kamu sekalian,” kata Rasulullah SAW.
   Ketiga pembesar kafir Quraisy itu sejenak terpana melihat bulan yang terbelah menjadi dua bagian. Demikian jauh jarak belahan bulan itu sehingga gunung Hira Nampak berada diantara diantara kedua belahan bulan itu.
Mereka takjub atas sesuatu yagn tak meeka lihat sbelumnya. Hati kecil mereka sebenarnya mengakui tanda-tanda kenabian Rasulullah SAW. Akan tetapi kaena gengsi dan malu sebagai pembesar kafir Quraisy, merekamlah menyebut Mukjizat itu sihir belaka. Ini sihir, ini sihir, kami tidak akan mengakui kenabianmu, engkau benar-benar telah menyihir kami “ tuduh mereka.
“TERBANTAHNYA SIHIR”
Para ahli sihir di jaman itu mengatakan bahwa sihir memang bias saja “menyihir” orang yang ada disampingnya, akan tetapi tidak bias menyihir orang yang tidak ada ditempat itu. Maka, para orang musyrik itu pun menunggu orang- orang yang akan pulang dari perjalanan.
Lalu, orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota makkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Ketika dating rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju makkah, orang-orang musrikpun bertanya. “apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan ?” kata pembesar kaum kafir Quraisy.
“ya, benar, pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing-masingnya kemudian bersatu lagi,” ujar orang yang baru dating dari luar kota mekkah itu.
Akhirnya, sebagian mereka pun beriman sedangkan sebagian lainnya lagi tetap kafir(ingkar). Atas peristiwa ini Allah SWT menurunkan surat Al Qamar ayat 1 dan 2. Allah SWT berfirman dalam AlQuran, “saat (hari kiamat) semakin dekat, bulan pun terbelah. Dan jika mereka (orang-orang musrikin) melihat suatu tanda (mukjizat) mereka berpaling dan berkata, (ini adalah) sihir yang terus menerus,” (Qs. AlQamar 1-2)
retype
Al Faridzi
From NURANi (486, mei 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar